Prof. Dr. Antuni Wiyarsi Berperan sebagai Pembicara Utama di International Symposium on Science and Education di Taiwan
Primary tabs
Pada tanggal 4 hingga 8 Juni 2024, Prof. Dr. Antuni Wiyarsi, dosen Pendidikan Kimia UNY, diundang oleh Dean of College of Science National Taiwan Normal University (NTNU) untuk menjadi pembicara pada International Symposium on Science and Education. Simposium ini dihadiri oleh peserta dari berbagai negara, termasuk Taiwan, Jepang, Thailand, Vietnam, Amerika Serikat, Indonesia, Malaysia, dan Singapura.
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Dr. Antuni Wiyarsi menyampaikan materi mengenai "Students' Scientific Habits of Mind on Global Warming Issue (as socio-scientific issues)." Materi ini membahas kebiasaan berpikir ilmiah siswa dalam konteks isu pemanasan global sebagai masalah sosio-ilmiah. Prof. Dr. Antuni Wiyarsi mempresentasikan hasil penelitiannya yang diperoleh dari pengumpulan data SHOM melalui pertanyaan terbuka. Penelitian ini menilai tujuh faktor utama: ketidakpercayaan terhadap argumen dari otoritas, keterbukaan pikiran, skeptisisme, rasionalitas, objektivitas, penangguhan keyakinan, dan rasa ingin tahu.
Prof. Dr. Antuni Wiyarsi menyampaikan bahwa, siswa telah memahami konsep dasar pemanasan global. Pemahaman ini terlihat dari kemampuan mereka menjelaskan topik tersebut dalam kerangka tujuh faktor SHOM. Namun, dimensi SSI pemanasan global yang muncul dalam jawaban siswa hanya mencakup aspek lingkungan, teknologi, ekonomi, dan moral. Penjelasan siswa lebih berfokus pada konsep biologi, sementara konsep kimia, seperti mekanisme efek rumah kaca yang melibatkan ikatan kimia dalam molekul gas rumah kaca, kurang diperhatikan. Dari hasil penelitiannya, disampaikan perlunya pengembangan lebih lanjut terhadap SHOM siswa serta peningkatan penekanan pada konsep kimia yang terkait dengan pemanasan global.
Setelah sesi simposium, Prof. Dr. Antuni Wiyarsi bersama dengan kolaboratornya, Prof. Dr. Hsin Kai Wu dari Graduate Institute of Science, berdiskusi dengan mahasiswa master pendidikan sains NTNU. Diskusi tersebut membahas peluang dan tantangan penelitian di bidang STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika) di masa depan, dengan fokus pada upaya mengoptimalkan tiga bentuk integrasi dalam STEM, yaitu integrasi konten/disiplin, integrasi pedagogis, serta integrasi karakteristik siswa.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memajukan penelitian dan pendidikan di bidang STEM serta meningkatkan kolaborasi internasional dalam bidang ilmiah dan pendidikan.